1. IDENTITAS
JURNAL
a. Judul : PERKEMBANGAN
STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN INDONESIA MENUJU INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING
STANDARDS
b. Penulis : Rindu Rika Gamayuni
c. Jurnal :
Akuntansi Internasional
d. Tahun :
2012
2. PENDAHULUAN
a. Motivasi : Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) mencanangkan bahwa Standar
akuntansi internasional (IFRS) akan mulai berlaku di Indonesia pada tahun 2012
secara keseluruhan atau full adoption (sumber: Ikatan Akuntan Indonesia, 2009).
Pada tahun 2012 tersebut diharapkan Indonesia sudah mengadopsi keseluruhan
IFRS, sedangkan khusus untuk perbankan diharapkan tahun 2010. Dengan
pencanangan tersebut timbul permasalahan mengenai sejaumana adopsi IFRS dapat
diterapkan dalam Laporan Keuangan di Indonesia, bagaimana sifat adopsi yang
cocok apakah adopsi seluruh atau sebagian (harmonisasi), dan manfaat bagi
perusahaan yang mengadopsi khususnya dan bagi perekonomian Indonesia pada
umumnya, serta bagaimana kesiapan Indonesia untuk mengadopsi IFRS, mungkinkah
tahun 2012 Indonesia mengadopsi penuh IFRS?
b. Tujuan :
Tujuan dari jurnal ini
adalahmengetahui
bagaimana “PERKEMBANGAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN INDONESIA MENUJU
INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS”
3. TINJAUAN
PUSTAKA
· Achmad,
Fahmi. 2008. Bank wajib terapkan revisi PSAK pada 2010. Bisnis Indonesia. http://web.bisnis.com/edisi-cetak/edisi
harian/keuangan/1id39361.html
· American Institute Certified Public Accountants. 2008.IFRS:
An AICPA (American Institute Certified Public Accountants) Background.
Newyork. www.IFRS.com. 1 April 2009.
· American Institute Certified Public Accountants. 2008.
IFRS Primer for Audit Committees. Newyork. www.IFRS.com. 1 April 2009.
· Ashbaugh and Pincus. 1999. “Domestic Accounting
Standard, International Accounting Standards, and The Predictability of
Earning”.
· Barth, Landsman and Lang. 2005.
“International Accounting Standards and Accounting Quality”.Journal of
Accounting.
· Basir, Syarief. 2008. Adopsi Standar Auditing dan
Assurance Internasional, Sudah Sampai Dimana?.Majalah Akuntan Indonesia edisi
No. 6 Tahun II Maret 2008.
· Belkaoui, Ahmed, 1998, Accounting Theory,
Penerjemah Marwata, dkk., Salemba Empat, Jakarta.
· Choi, Frederich, D.S.Frost, Carol A. and Meek, Gary K.
1999. “International Accounting”. Prentice Hall, Upper Saddle
River, NY.
· Choi & Mueller. 1998. Akuntansi
Internasional.Salemba Empat. Jakarta.
· Delloitte News Letter. 2007. IFRS Convergence
Planning. The Standards Up Date, Vol.1. 24 September 2007.
www.auditmepost.blogspot.com. (Desember 2008).
· Hardi. 2008. SPAP, kapan full adoption ke ISA ?
www.auditmepost.blogspot.com (Desember, 2008
· Hardi. 2008. 3 PSAK revisian DSAK-IAI berlaku efektif sejak 1 Januari 2008. Sudah
siapkah Anda ?http://web.bisnis.com/edisi-cetak/edisi-harian/keuangan/ 1id39361.html,
(Februari, 2009).
· Hendricksen, Eldon S. (Marianus Sinaga, Editor), 1996, Teori
Akuntansi, Edisi 4, Salemba Empat, Jakarta.
· Hung and Subramanyan. 2004. “Financial Statement Effects of Adoption
International Accounting Standards: The Case of Germany”. Working
Paper, University of Southern Carolina.
· Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). 1999. Standar Akuntansi Keuangan, Salemba Empat. Jakarta.
· Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). 2009. Program Konvergensi IFRS 2009. www.iaiglobal.or.id. 3 April 2009.
· International Accounting Standards Committee. 1999.International
Accounting Standards 1999.
4. Simpulan,
keterbatasan, Implikasi:
Adapun
kesimpulan dari jurnal ini adalah:
a. Standar Akuntansi Keuangan Indonesia perlu mengadopsi
IFRS karena kebutuhan akan info keuangan yang bisa diakui secara global untuk
dapat bersaing dan menarik investor secara global.
b. Saat ini, adopsi yang dilakukan oleh PSAK Indonesia
sifatnya adalah harmonisasi, belum adopsi secara utuh, namun indonesia
mencanangkan akan adopsi seutuhnya IFRS pada tahun 2012. Adopsi ini
wajib diterapkan terutama bagi perusahaan publik yang bersifat multinasoinal,
untuk perusahaan non publik yang bersifat lokal tidak wajib diterapkan.
c. Perlu dipertimbangkan lebih jauh lagi sifat adopsi apa
yang cocok diterapkan di Indonesia, apakah adopsi secara penuh IFRS atau adopsi
IFRS yang bersifat harmonisasi yaitu mengadopsi IFRS disesuaikan dengan kondisi
ekonomi, politik, dan sistem pemerintahan di Indonesia. Adopsi secara penuh
IFRS akan meningkatkan keandalan dan daya banding informasi laporan keuangan
secara internasional, namun adopsi seutuhnya akan bertentangan dengan sistem
pajak pemerintahan Indonesia atau kondisi ekonomi dan politik lainnya. Hal ini merupakan rintangan dalam adopsi sepenuhnya IFRS
di Indonesia.
d. Untuk mencapai adopsi seutuhnya (full adoption)
pada 2012, tantangan terutama dihadapi oleh kalangan akademisi dan
perusahaan di Indonesia. Jika ingin full adoption IFRS pada tahun 2012, berarti
sebelum tahun 2012 kalangan akademisi khususnya bidang akuntansi
harus siap terlebih dahulu terhadap perubahan ini dengan cara melakukan
penyesuaian terhadap kurikulum, silabi, dan literatur.
Penyesuaian terhadap perubahan ini memerlukan waktu dan usaha yang keras,
karena penyesuaian terhadap peraturan yang baru menyangkut banyak aspek dan
bukanlah hal yang dapat terjadi dalam waktu yang singkat. Bagi perusahaan atau
organisasi, perubahan dilakukan terutama oleh perusahaan go publik atau
perusahaan multinational yang melakukan transaksi dan berinteraksi dengan
perusahaan lainnya secara international.
e. Adopsi seutuhnya (full adoption) terhadap
IFRS, berarti merubah prinsip-prinsip akuntansi yang selama ini telah dipakai
menjadi suatu standar akuntansi berlaku secara internasional. Hal ini
kemungkinan besar tidak akan dapat tercapai dalam waktu dekat, mengingat
kendala yang dihadapi antaralain: (1) standar akuntansi sangat berhubungan
dengan sistem perpajakan. Sistem perpajakan setiap negara bervariasi. Jika
prinsip akuntansi distandarkan secara internasional, berarti sistem
perpajakannya juga harus distandarkan secara internasional, masalahnya
mungkinkah ini terjadi? (2) standar akuntansi adalah suatu kebijakan akuntansi
yang dibuat berdasarkan kebutuhan politik dan ekonomi suatu negara. Politik dan
ekonomi setiap negara bervariasi, sehingga masalah politik dan ekonomi akan
selalu menjadi hambatan dalam adopsi IFRS secara utuh dalam suatu negara.
Irni Haryawati/ 22209469/ 4EB10