DO YOU LOVE ME?
Irni, kita pacaran yuk !”
ajak Fajrin tiba-tiba. APA?” Irni kaget bukan main. Bukan karena Fajrin
menembaknya di Busway jurusan Kota Tua yang penuh sesak itu, Yah itu juga sih
menjadi alasannya, *hehe tapi yang membuat cewek bermata bulat ini alias belo
jadi rada shock dengan apa yang diucapkan Fajrin barusan kepadanya.
Tangannya yang berkulit
sawo matang ini terus memegang erat tiang besi yang ada di dekatnya. Seketika
ia menjadi pusing. Masalahnya dia belum pernah pacaran. *WHAT??? Beda sama
Fajrin yang sejak kelas satu SMP udah pernah punya gebetan. Irni tidak terpikir
kalau cowok secakep Fajrin ini mau pacaran sama dia.
Irni Haryawati, biasa
dipanggil Irni atau Inai ini anak pertama dari tiga bersaudara. Wajar aja Irni
menjadi cewek yang paling feminim di keluarganya terkecuali mamanya. Bagi
Keluarga, Irni itu “makhluk aneh” alias kuper dan nggak mungkin mikir pacaran.
So gak mungkin juga donk cerita soal Fajrin ke keluarga. Yang ada paling-paling
diledek abis atau malah mungkin kuliah gak boleh pacaran dulu.
Padahal cowok yang
bernama lengkap Fajrin Ramadhan itu ganteng banget. *GEER Wajah Cina
Indo, mata sipit, hidung mancung, tubuh tinggi, dan penampilannya keren abis!
wajar kalau Fajrin menjadi rebutan cewek-cewek di sekolah. Bukan cuma fisik
doank tapi juga gaya-gayanya yang cool alias fashionable menjadi daya tariknya
Irni juga menemukan kesungguhan yang mengaggumkan pada diri cowok cool ini yang
baru aja ngajak jadian sama dia. Tentu saja Irni begitu bangga dan bahagia
diminta jadi pacarnya.*CIYEEEEEEEEEEE
“Fajrin beneran mau
pacaran sama gue?? Oh my God!!! gue nggak percaya!” Irni rasanya ingin setengah
berteriak dengan semua yang ia alami hari ini. *LEBAAAAAAIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII
!!!
Waktu terus berlalu, Fajrin
dan Irni akhirnya sudah resmi pacaran selama satu bulan. *PJ atuh ah #eh
Tapi Fajrin terlihat nggak bahagia. *Hemm kenapa ya??ada apa???
Ia nggak pernah
kebayang kalau ternyata hubungannya dengan Irni akan seperti ini. Selama satu
bulan ini, nggak ada satupun rencananya yang berhasil dilakukan bersama Irni.
Rasa nggak puas, malu dan bosan bercampur dalam dirinya. Dalam hati, Fajrin selalu
bertanya, kenapa Irni selalu menolak saat dia pengen nyatain sayang dengan ciuman? Yah Irni selalu menolaknya.
“Ir, kita kan sudah 1 bulan
pacaran. Kenapa sih elo nggak pernah bisa mengerti sedikitpun perasaan gue
ini?” Maksud loe?” Irni menatap wajah Fajrin dengan penuh kebingungan. “Elo
sayang gue kan ?”
Fajrin menatap tajam ke dalam mata Irni sambil memegang kedua pundak cewek itu.
“Ya iyalah, kok elo nggak percaya gitu sih?” Ir, gimana gue bisa percaya sama
elo. Selama satu bulan ini, kita nggak pernah ngelakuin hal-hal yang biasanya
seperti orang-orang lagi pacaran. Ya seperti yang Randi dan Tata lakukan".
"Terus
setiap kali gue pengen nunjukin sayang gue kenapa sih elo selalu menghindar dan
bahkan menolak? Memang salah kalau gue ingin nunjukin rasa sayang gue ke elo?” Fajrin
terus menatap wajah Irni tanpa berkedip sedikitpun.
“ Irni gue pengen banget
kalau hubungan kita bisa makin dalam. Gue jadi aneh sama hubungan kita yang
begini-gini aja. Sikap-sikap elo tuh kayak nggak percaya sama gue. Gue ngerasa
elo belum seratus persen yakin sama cinta gue atau emang elo ngga sayang sama
gue?”
Itu kejadian seminggu
yang lalu. Sejak pembicaraan itu, Fajrin terlihat berubah terhadapnya. Enggak
pernah memberi kabar ataupun mengucapkan selamat pagi yang biasa dilakukan
Fajrin sebelum dia berangkat ke sekolah.
Irni mengambil HP dan
menekan nomor Fajrin untuk dihubungi, namun selalu terdengar nada tidak aktif.
“Fajrin, elo ada dimana sekarang? Kenapa elo nggak pernah bisa dihibungi atau
sms gue?” Ada
apa sih sama elo? Udah dua minggu lebih elo enggak kontak gue? Disekolah aja
elo udah enggak ke kelas gue? Elo kenapa sih Fajrin?” Irni menatap terus HP
yang ada di genggaman tangannya dan berharap kalau-kalau Fajrin mengangkat dan
menjawab. Perasaan Irni terus berkecamuk dan bertanya-tanya atas sikap-sikap
Fajrin yang berubah drastic terhadapnya.
“Elo pasti bohong kan ?” Tata menatap wajah
Irni dengan aneh dan penuh keraguan. “Basi banget sih, gue enggak percaya kalau
elo ga pernah ngeakuin hal itu. Gue enggak percaya banget. Memang elo tolak
waktu Fajrin minta elo untuk kissing?” Tata terheran-heran mendengar penuturan Irni
mengenai kondisi hubungannya dengan Fajrin
selama pacaran ini.
“Gue bingung Ta, emang
gue mesti lakuin hal itu? Elo tahu sendiri kan Ta ini baru pertama kali gue pacaran dan
gue enggk yakin kenapa gue mesti melakukannya? Dia sih sudah beberapa kali
minta tapi gue selalu menolak Ta.
“Huh! Elo payah deh.
Kenapa elo tolak? Shi dengar ya, itu hal yang wajar lagi, please deh elo jangan
cupu gitu kenapa sih. Satu, dua kali enggak kenapa-kenapa kok. Gue kasih tau ya
gue aja sudah berulang-ulang melakukannya sama Randi buktinya enggak
kenapa-kenapa. Everything’s ok! Elo enggak mikir akibatnya apa? Kalau Fajrin
putusin gue gimana? Ryo yang cakep, dan elo sudah dapatin, masa hanya karena
masalah sepele begini saja elo diputusin? Kalau elo enggak berubah pasti elo
bisa kehilangan dia deh. Gue jamin!”
“Masa sih dia bakal
putusin gue hanya karena hal itu?” Irni semakin bingung mendengar penuturan Tata
tentang sikapnya terhadap Fajrin.
HAYYYOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO
bagaimana kelanjutannya? Apakah :
·
Irni tetap menolak
melakukan hal itu?
A T A U
·
Irni mengikuti saran
temannya, Tata dan siap melakukan hal itu?
Dan hasilnya, ternyata Irni
tetap menolak untuk melakukan hal itu karena menurutnya rasa sayang dan cinta
itu tidak harus ditunjukan dengan cara seperti itu, masih banyak cara lain kok.
Setelah Fajrin mendengar pernyataan dari Irni, Fajrin akhirnya bisa mengerti dan
bisa menerima pendapat Irni. Endingnya, sekarang Irni dan Fajrin tetap
melanjutkan hubungannya .
* T H E E N D *
0 comments:
Post a Comment